Jumat, 09 November 2012
Senin, 12 Maret 2012
pramuka
POKOK-POKOK PENGERTIAN
1. Dasadarma adalah
ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-pokok moral yang harus
ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia
berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu
menghargai dan mencintai sesame manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Mahaesa.
2. Republlik
Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu,
rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya
sehari-hari.
3. Dasadarma yang
berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan satya
(janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma Pramuka
pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian dilengkapi
dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.
Penjelasan masing-masing Darma
1. Darma pertama: Takwa kepada Tuhan
Yang Mahaesa
1. Pendahuluan
Apa yang tercantum di dalam
Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma
pertama sudah harus sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan
janji (ikrar) seseorang yang diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam
hati atau dirinya sedngkan yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah
perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku ataupun sikapnya,
Atau dengan kaata lain yang ada di dalam
Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan yang terdapat di
dalam darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam
Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan
2. Pengertian
1.Takwa
1. Pengertian
takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti,
mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara,
dan lain-lain.
2. Pada
hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang sangat utama dalam
perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang Mahaesa,
yang menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan, perdamaian, persatuan dan
kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai
semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag Mahaesa, yaitu:
1. Bertahan
terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal untuk me
melihara diri dari dorongan hawa nafsu.
2. Taat
melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna serta
menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi
masyarakat serta seluruh umat manusia.
3. Mengembalikan,
menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan
penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang
kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi
segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya, serta
memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap Mahaagung
itu,
2. Tuhan
Di sini
kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik berpangkal dari
kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu Tuhan
sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita melalui para
Nabi/ Rosul.
1. Dari segi
kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang ada
dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam alam
semesta (couse prima atau sebab pertama).
Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang
ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.
2. Dari
wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui firman atau sabdaNya
di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha
Kuasa, Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk
manusia tanpa mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena
afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada,
dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur.
Dari yang tiada bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya
Tuhan itu, kita dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan
mengatasi apa yang terdapat di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu
Tuhan sendiri. Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita
tidak dapat membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada dalam ala
mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa. Namun sebagai
insane manusia, kita akan berusaha memahami apa arti esa pada Tuhan itu.
3. Esa=
satu/tunggal.
Maksudnya
bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu yang
dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah
mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan.
“Tiada
Tuhan selain Allah”.
3. Berbicara
tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan
daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak.
Moral,
budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan
tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame
makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa
meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat, ikhlas terhadap Tuhan,
mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa
mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi
pekerti yang luhur.
Akhlak
terhadap sesame manusia atau terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada orang
tua, hubungan baik antara sesame, malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga
menghargai, memberi maaf, memelihara kekeluargaan, dan lain-lainnya.
Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur hubungan kemanusia mengandung
unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang
hidup ataupun benda mati mencakup belas kasih, suka memelihara, beradab, dan
sebagainya,
Akhlak terhadap sesame makhluk Tuhan mengandung unsure peri
kemanusiaan.
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela
hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat bermuka dua
sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa, dan sebagainya.
Akhlak terhadap diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas
diri, dan mampu menyesuaikan diri.
3. Pelaksanaan
1. Sesuai
dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik menjadi manusia yang
berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa
Indonesia berdasarkan Pancasila, maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari
masing-masing anak didik itu diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada
Tuhan itu bellum cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis
tanpa ada perwujudan kongkret dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka, apa
yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam
sikap hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena
itu akan terdapat kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya dapat
mengemukakan ajaran tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang
memberikan bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan
darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam
hal ini banyak caran dan metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat
umur dan kemampuan anak didik dan kepercayaan masing-masing.
Cara atau
metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah terciptanya
manusia Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais).
Segala
macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama (seperti
tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan dalam sikap
hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret
dari takwanya kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan
lain.
Sebagai
Contoh.
Sikap cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain
adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan seseorang kepada
Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan
dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap
membenci, curang, tidak adil, dan sebagainya terhadap sesamanya.
2. Maka dari
itu, dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan
dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari bermain dampai kepada bekerja sama
dan hidup bersama.
Dalam
kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia
dan tabah.
Kalau
anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi
pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian.
Akhirnya,
akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini
tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3. Menuntun
anak untuk melaksanakan ibadah,
4. Menyelenggarakan
peringatan-peringatan hari besar agama.
5. Menghormati
orang beragama lain.
6. Menyelenggarakan
cermah keagamaan.
7. Menghormati
orang tua.
2. Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a. Pengertian
1.
Tuhan
Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari manusia,
binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam.
Bumi, alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi
kesejahteraan manusia.Karena itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini
dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan
karya, serta dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna seluruh
ciptaana-NYa.
Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada
alam sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada
sesama manusia dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya.
Kelestarian benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan
dipelihara kaarena hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut
merupakan sumber alam yang perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi
kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang.
Di samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan
lautan yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini dengan
menanggulangi pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau,
serta pengembangan budi daya laut menduduki tempat yang penting pula.
2.
Yang
dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila manusia dapat ikut merasakan
suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia. Kelompok-kelompok manusia
ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di dunia ini. Bila kita
ingindan mau mengerti dan bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah
yang dapat mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah
perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa.
Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan
Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing
mempunyai satya dan darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang
bertujuan menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur sudah
sepantasnyalah jika ia berusaha meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia
dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta
dan kasih saying.
3. Darma ini
adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari
Pancasila
b. Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.
1) Membawa peserta didik kea lam
bebas kebun raya agar mengetahui dan mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan,
Anjurkanlah kepada meereka memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini
dapat dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.
2) Begitu pula halnya sikap kita
terhadap binatang, perkenalakan peserta didik dengan sifat masing-masing jenis
binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik
binatang yang mereka miliki.
1.Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari
perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk terhadap keagungan
pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang
hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara lain, tidak
mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan
seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
2.Siapa pun yang kita kenal dan kita dekaaaaati
lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa
inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena tidak terhalang
oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian,
kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma Ketiga : Patriot
yang sopan dan ksatria
a. Pengertian
1. Patriot
berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia,
seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela
tanah airnya.
2. Sopan
adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan
bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai orang
lain.
3. Ksatria
adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti
kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria mengandung makna
keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang
Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga Negara yang lain
mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung
tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini
adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1.
Membiasakan
dan mendorong anggota Pramuka untuk:
1. Menghormati
dan memahami serta menghayati lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu
kebangsaan Indonesia Raya.
2. Mengenal
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah
tamah, religious, dan lain-lain.
3. Mencintai
bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia.
4. Mengerti,
menghayaati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila.
2. Mengenal
adat-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia.
3. Mengutamakan
kepentingan umum dari pada kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan
membela yang lemah dan yang benar.
4. Membiasakan
diri berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang benar.
5. Menghormati
orng tua, guru dan pemimpin.
4. Darma keempaat: Patuh dan
suka bermusyawarah.
1.
Pengertian
1.
Patuh berarti setia dan bersedia melakukan
sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan.
2.
Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang
menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari
sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang
menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam
pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
3.
Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila
keempat.
2.
Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
1.
Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi
peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK,
kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan yang berlaku.
Misalnya, setia
mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu llintas dan lain-lain.
1.
Belajar mendengar pendapat orang, menghargai
gagasan orang lain.
2.
Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan
memperhaaatikan kepentingan orang banyak
3.
Membiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum
melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan lain-lain.
5. Darma kelima: Rela
menolong dan tabah
a. Pengertian
1. Rela atau
ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan rugi
(tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk
kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang
ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu merampungkan
masalah seta tantangan yang dihadapi.
2. Tabah
atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui
bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur
dan tidak ragu.
3. Darma ini
adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.
b. Pelaksanaan dalam Hidup sehari-hari
1.
Membiasakan
diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta
2.
Membantu
menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.
3.
Memberi
tempat di tempat umum kepada orang tua dan wanita.
4.
Membiasakan
secara bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di
rumah, dan dimasyarakat..
6. Darma keenam : Rajin,
terampil, dan gembira
a.
Pengertian
1.
Rajin
Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan
mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca,
menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam
mendidik diri.
Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong anak
didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan
tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib melaksanakan
tugas.
2.
Terampil
Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki
sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan
keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan
hasil yang baik.
3.
Gembira
Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup
yang baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan
orang lain ia bekerja sama.
Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan
ini akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat
motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang, dan
seimbang.
Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang positip
dan optimistis.
Sikap ppositip, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga
menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang
menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
4.
Rajin,
terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haari
1) Rajin
1.Biasakan membaca buku yang baik.
2.Biasakan untuk membuaat karya tulis.
3.Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar;
mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
4.Tentukan jadwal harian yang tetap untuk belajar.
Belajar selama dua jam sehari adalah layak.
5.Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan
di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
6.Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan
sehari-hari.
2) Bekerja
1.
Jelaskan
bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu terdapat
hal-hal yang baik dan berguna.
2.
Biasakan
bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan kemampuan.
3.
Jangan
terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain.
4.
Hargai
dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
5.
Berikan
beban dan tugas yang terus berkembang.
6.
Berusaha
untuk bekerja dengan rencana.
7.
Bergembiralah
dalam tiap usaha.
8.
Selesaikan
setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok har
3) Terampil
1.
Pilihlah
suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat.
2.
Latih
terus-menerus.
3.
Jangan
cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
4.
Mintalah
tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.
5.
Jangan
menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada Saudara.
Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan
yang ada.
7. Darma ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja
a. Pengertian
1) Hemat
1. Hemat
bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang Pramuka
melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya.
2. Secara
rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu manusia dari
keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain; (uang, mendisiplinkan
diri sendiri).
Menghemat bukan berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam
memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan
sebagainya) yang lebih menguntungkan.
3. Secara
material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut keperluan sehingga
usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan
ornag lain.
2) Cermat
Cermat
lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa teliti
baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari laur
dirinya sehingga ia senantiasa waspada.
Hal ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan
mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas,
terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
Ia
harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
3) Bersahaja
Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak
berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk
(penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat
secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat
menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti
keberanian untuk menyatakan sesuatu yang
sebenarnya.
b. Pelaksanaan dalam Hidup
Sehari-hari
1.
Menggunakan waktu dengan tepat ke sekolah, tidur,
makan, latihan dan sebagainya.
2.
Tidak ceroboh.
3.
Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar
ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dariluar.
4.
Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi.
5.
Berpakaian yang sederhana tanpa perhiasan yang
berlebihan-lebihan
6.
Meneliti sahulu sebellllum berbuat sesuaatu agar
terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
7.
Penggunaan listrik (siang hari dimatikan).
8.
Pengguna air tidak terbuang percuma.
9.
Memeriksa pekerjaan sebellllum diserahkan kepada
Pembina.
10. Menggunakan
uang jajaan dengan hemat.
11. Membiasakan
anak belanja kewarung dan pasar dengan teratur.
12. Memberi
anak tanggung jawab untuk tugs di rumah dan lain=lain.
13. Membiasakan
untuk menabung
14. Bekerja
berdasarkan manfaat dan rencana.
8. Darma kedelapan: Disiplin,
berani dan Setia
a. Pengertian
1.
Disiplin
dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin dan atau
ketentuan dan peraturan.
2.
Dalam
pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan mengendalikan diri.
3. Berani
adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah
dan tantangan.
4. Setia
berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
5.
Dengan
demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan perintah,
ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan Tuhan, seseorang harus
berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-haaaari
1.
Berusaha
untuk mengendalikan dan mengatur diri (self disiplin).
2.
Mentaati
peraaturan.
3.
Menjalani
ajaran dari ibadah agama,
4.
Belajaaar
untuk menilai kenyataan, bukti dan kebenaran suatu keterangan (informasi).
5.
Patuh
dengan pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma kesembilan: Bertanggungjawab dan dapat
dipercaya
a. Pengertian dan Pelaksanaan dalan Hidup
sehari-hari.
1.Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah:
Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu
yang diperbuat baik atas perinnntah maupun tidak, terutama secara pribadi
bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga misalnya :
1. Segala
sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggungjawab.
2. Segala
sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa
tanggungjawab.
3. Pramuka
harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yang diambil, di luar
perintah yang diberikan kepadanya karena perintah tersebut tidak dapat atau
sulit dilaksanakannya,
4. Seorang
Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu tanggungjawab dengan suatu alasan yang
dicari-cari,
Tujuannya adalah mendidik dan memasukkan suatu
tanggungjawab yang besar kepadanya.
2. Yang
dimaksud dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik
perkataannya maupun perbuatannya.
Misalnya:
1. Dapat
dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap
anak didik dan terhadap orang lai n terutama yang menyangkut uang, materi dan
lain-lain.
2. Pramuka
dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang
dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang dibuat-buat.
3. Apabila
ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka ia dapat dipercaya bahwa ia
pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
4. Dalam
kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka dapat dipercaya bahwa
ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik, meskipun tidak ada orang yang
tahu atau yang mengawasinya.
5. Selalu
menepati waktu yang sudah ditentukan,
Tujuan adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang
jujur dan yang dapat dipercaya akan segalati ngkah lakunya.
10. Darma kesepuluh : Suci dalam pikiran Perkataan dan
perbuatan
a. Pengertian
1. Seorang
Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya
sudah mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Suci
dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan
sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama
sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
3. Suci
dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur seerta dapat
dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng lain.
4. Suci
dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, maka
Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar untuk
kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.
5. Dengan
selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan menimbulkan
pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu
memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi
manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi
pekerati dan kuat keyakinan
beragamanya…”
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
1. Seorang
Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan
tidak boleh mempunyai sikap-sikap yang teercela dan selalu menghargai
pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga timbul salaing haarga menghargai
sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Seorang
Pramuka akan selalu berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan
diri aterhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan
yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.
3. Seorang
Pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan
diri dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat.
4. Setiap
Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu
beragama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan
Pramuka tercermin pula dalam perbuatan yang nyata.
5. Usaha
agar Pramuka itu satu dalam kata dan perbuatannya.
PRINSIP
DASAR KEPRAMUKAAN DAN METODE KEPRAMUKAAN
Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam
terbuka dalam bentuk kegiatan yang menarik,menantang, menyenangkan, sehat,
teratur dan terarah dengan menerapkan Prinsip Dasar kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah terbentuknya watak kepribadian dan
akhlak mulia.
Gerakan Pramuka mendidik kaum muda Indonesia dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya diserasikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar
menjadi manusia Indonesia yang lebih baik, dan anggota masyarakat Indonesia
yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.
PRINSIP
DASAR KEPRAMUKAAN
(1)
Prinsip
Dasar Kepramukaan adalah:
a. Iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Peduli
terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
c. Peduli
terhadap diri pribadi.
d. Taat
kepada Kode Kehormatan Pramuka.
(2)
Prinsip
dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka,
ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses
penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga
pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh
kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik
sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
(3)
Pada
hakekatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar Kepramukaan,
dalam arti:
a.
Menaati
perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai
tata cara dari agama yang dipeluknya.
b.
Memiliki
kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial, memperkokoh
persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c.
Memerlukan
lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan
kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka
wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara dan
menciptakan kondisi yang lebih baik.
d.
Mengakui
bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip
peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain ciptaan Tuhan,
khususnya dengan sesama manusia.
e.
Memahami
prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa
depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
METODE KEPRAMUKAAN
Adalah suatu cara memberikan pendidikan watak kepada peserta didik
melalui kegiatan kepramukaan. Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar
mandiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi
seutuhnya, meliputi aspek mental, moral, spiritual, emosional, sosial,
intelektual dan fisik, baik bagi individu maupun sebagai anggota masyarakat
maka dibutuhkan suatu Metoda /ketentuan khusus yang kita sebut Metoda
Kepramukaan.
Metode Kepramukaan pada
hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan yang
keterkaitanya keduanya terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan Pramuka. PDK
(Prinsip Dasar Kepramukaan) dan MK (Metode Kepramukaan ) harus dilaksanakan
secara terpadu, keduanya harus berjalan seimbang dan saling melengkapi. Setiap
unsur pada Metode Kepramukaan merupakan subsistem tersendiri yang memiliki
fungsi pendidikan spesifik, yang secara bersama-sama dan keseluruhan saling
memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan.
Metode kepramukaan merupakan salah cara belajar interaktif progresif
melalui:
a.
Pengamalan
Kode Kehormatan Pramuka.
b.
Belajar
sambil melakukan.
c.
Sistem
beregu.
d.
Kegiatan
yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan rohani dan jasmani anggota muda.
e.
Kegiatan
di alam terbuka.
f.
Kemitraan
dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan.
g.
Sistem
tanda kecakapan.
h.
Sistem
satuan terpisah untuk putra dan untuk putri.
i.
Kiasan
dasar.
Kesimpulan :
a. PDK dan MK merupakan
ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.
b. PDK dan MK merupaka dua
unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
c. PDK dan MK dilaksanakan
sesuai dengan kepentingan, kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat.
SISTEM
AMONG.
.
Sistem
pendidikan dalam Gerakan Pramuka berlandaskan Sistem Among.
2.
Sistem
Among merupakan proses pendidikan yang membentuk anggota Gerakan Pramuka
berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam kerangka saling ketergantungan
antar manusia.
3.
Pendidikan
Kepramukaan jika ditinjau dari hubungan antara anggota dewasa dengan anggota
muda bersendikan Sistem Among.
4.
Sistem
Among pada Gerakan Pramuka berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka menjadi
insan merdeka jasmani, rohani dan pikirannya, disertai rasa tanggung jawab dan
kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
5.
Sistem
Among mewajibkan anggota Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip
kepemimpinan sebagai berikut:
a.
Ing
ngarso sung tulodo, maksudnya di depan menjadi teladan.
b.
Ing
madya mangun karso, maksudnya di tengah membangun kemauan.
c.
Tut wuri
handayani, maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik kea
rah kemandiriaan.
6.
Dalam
melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku
berdasarkan:
a.
kasih-sayang,
kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa
kesetiakawanan sosial.
b.
Disiplin
disertai inisiatif dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama manusia,
negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggung-jawab kedada
Tuhan Yang Maha Esa.
7.
Hubungan
anggota dewasa dengan anggota muda merupakan hubungan khas, yaitu setiap aggota
dewasa wajib memperhatikan perkembangan anggota muda secara pribadi agar
pembinaan yang dilakukan sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka.
8.
Anggota
dewasa berupaya secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak mungkin
kepada anggota muda, untuk selanjutnya anggota dewasa secara kemitraan memberi
semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.
MOTTO
GERAKAN PRAMUKA
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses
pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap
megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah “ SATYAKU KUDARMAKAN
DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka,
antara lain :
- Menanamkam rasa percaya diri.
- Menambah semangat pengabdian
pada masyarakat, bangsa dan negara.
- Siap mengamalkan Satya dan
Darma Pramuka.
- Rasa bangga sebagai Pramuka.
- Memiliki Buadaya Kerja yang
dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu
diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma
Pramuka dalam kehidupan sehari hari.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan
Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan
Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
KIASAN
DASAR
- Penggunaan
Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan
kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia
dan perkembangan, yang mendorong kreatifitas dan keikutsertaan peserta
didik dalam setiap kegiatan pendidikan kepramukaan.
- Bahwa
Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam Kiasan Dasar yang
menarik, menantang, dan merangsang, disesuaikan dengan minat, kebutuhan,
situasi dan kondisi anggota muda.
- Selanjutnya
Kiasan Dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan kepramukaan untuk setiap golongan serta merupakan salah satu
unsur dalam Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya harus tidak memberatkan
anggota muda tetapi malah dapat memperkaya pengalaman.
Setiap Penyelenggaraan Kepramukaan dikemas dengan
menggunakan Kiasan Dasar yang dapat bersumber pada sejarah perjuangan dan
budaya bangsa. Kata-kata penting dalam sejarah perjuangan dan budaya bangsa
Indonesia digunakan secara sitematis seperti dalam pembagian golongan,
tingkatan-tingkatan dan pengelompokan serta kegiatan Kepramukaan.
KODE
KEHORMATAN
(1) Kode
Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan
moral yang disebut Darma adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Metode
Kepramukaan.
(2) Kode Kehormatan
Pramuka dalam bentuk janji yang disebut Satya:
a.
Diucapkan
secara sukarela oleh seorang calon Anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi
persyaratan keanggotaan.
b.
Dipergunakan
sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela mengamalkannya.
c.
Dipakai
sebagai titik tolak memasuki proses pendidikan kepramukaan guna mengembangkan
mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
(3) Kode
Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuaan moral yang disebut Darma adalah:
a.
Alat
pendidikan mandiri yang progresif untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia.
b.
Upaya
memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan,
menghayati serta mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia
hidup dan menjadi anggota.
c.
Landasan
gerak bagi Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan kepramukaan yang
kegiatannya mendorong pesarta didik manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis,
saling menghormati, serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
d. Kode Etik bagi organisasi dan anggota Gerakan
Pramuka, yang berperan sebagai landasan serta ketentuan moral yang diterapkan
bersama berbagai ketentuan lain yag mengatur hak dan kewajiban anggota,
pembagian tanggungjawab antar anggota serta pengambilan keputusan oleh anggota.
(4)
Kode
Kehormatan Pramuka adalah budaya organisasi Gerakan Pramuka yang melandasi
sikap dan perilaku setiap anggota Gerakan Pramuka dalam melaksanakan kegiatan
berorganisasi.
(5)
Kode
Kehormatan Pramuka ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan golongan usia dan
perkembangan rohani dan jasmani anggota Gerakan Pramuka, yaitu:
a. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga, terdiri atas :
1) Janji yang disebut Dwisatya,
selengkapnya berbunyi:
DWISATYA
Demi kehormatanku aku berjanji
akan bersunguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan
keluarga.
- Setiap hari berbuat
kebaikan.
2) Ketentuan moral yang disebut
Dwidarma, selengkapnya
berbunyi:
DWIDARMA
1. Siaga itu patuh pada ayah dan ibunya.
2. Siaga itu berani dan tidak putus asa.
b. Kode Kehormatan bagi
Pramuka penggalang, terdiri atas:
1) Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya
berbunyi:
TRISATYA
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku
terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
pancasila.
- Menolong sesama hidup dan
mempersiapkan diri membangun masyarakat.
-
Menepati Dasadarma.
2) Ketentuan moral yang disebut
Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
DASA DHARMA
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang
sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat
dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan
dan perbuatan.
c. Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak, Pramuka
Pandega, dan anggota dewasa, terdiri atas:
1) Janji yang disebut Trisatya,
selengkapnya berbunyi:
TRISATYA
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
pancasila.
- Menolong
sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- Menepati
Dasadarma.
2) Ketentuan moral yang disebut
Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
DASA DHARMA
1.
Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Cinta
alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.
Patriot
yang sopan dan kesatria.
4.
Patuh
dan suka bermusyawarah.
5.
Rela
menolong dan tabah.
6.
Rajin,
trampil dan gembira.
7.
Hemat,
cermat dan bersahaja.
8.
Disiplin,
berani dan setia.
9.
Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya.
10.
Suci
dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
PENGERTIAN
KEANGGOTAAN DALAM GERAKAN PRAMUKA.
Sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka no. 203 tahun 2009, telah diatur tentang pengertian keanggotaan
yang dimaksud adalah anggota dalam Gerakan Pramuka.
Anggota Gerakan Pramuka adalah perseorangan warga negara
Indonesia yang secara sukarela dan aktif mendaftarkan diri sebagai Anggota
Gerakan Pramuka, telah mengikuti program perkenalan kepramukaan serta telah
dilantik sebagai anggota.
Anggota Gerakan Pramuka terdiri atas:
a.
Anggota Biasa
Anggota Biasa Gerakan Pramuka terdiri atas:
1. Anggota
muda : Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega
2. Anggota
dewasa : anggota biasa yang berusia di atas 25 tahun.
Anggota dewasa terdiri atas:
a.
Anggota Dewasa biasa : anggota dewasa yang masih aktif sebagai
fungsionaris dalam organisasi, yaitu: Pembina, Pelatih, Pembina
Profesional, Pamong Saka, Instruktur Saka, Andalan dan pembantu andalan, Mabi,
Staf/ Karyawan Kwartir.
b.
Anggota Mitra : anggota dewasa yang tidak aktif sebagai
fungsionaris dalam organisasi
b.
Anggota Luar Biasa
adalah warga Negara
asing yang menetap untuk sementara Waktu di Indonesia yang bergabung dan aktif
dalam kegiatan kepramukaan.
c.
Anggota Kehormatan
Adalah perorangan
yang berjasa luar biasa terhadap Gerakan Pramuka dan kepramukaan.
Berikut
Skema keangggotaan dalam Gerakan Pramuka :

Struktur
Organisasi Kwarcab (Baru)

PENGUNAAN
ATRIBUT PENGGALANG PUTRA
Pengunaan
Tanda Umum/ Atribut pada Seragam Pramuka Penggalang Putra
Suatu hari orang
tua peserta didik bertanya tentang cara pemasangan tanda atribut pada pakaian pramuka,
karena putra-putrinya telah menginjak usia Penggalang dan akan membuatkan baju
untuk mereka. Menjelaskan satu persatu tanda – tanda pada atribut di pakaian
Pramuka, memang tidak efektif. Maka muncullah ide bikin gambarnya, seperti di
bawah ini, tentu saja berdasarkan pada PP tentang tanda umum gerakan pramuka.
Semoga bermanfaat.
( Tanda lokasi/
wilayah, satuan dan badge daerah sekedar contoh, diambil dalam satu wilayah )

PENGGUNAAN
ATRIBUT PENGGALANG PUTRI
Penggunaan
Tanda Umum/ Atribut pada Seragam Pramuka Penggalang Putri
Suatu hari orang
tua peserta didik bertanya tentang cara pemasangan tanda atribut pada pakaian
pramuka, karena putra-putrinya telah menginjak usia Penggalang dan akan
membuatkan baju untuk mereka. Menjelaskan satu persatu tanda – tanda pada
atribut di pakaian Pramuka, memang tidak efektif. Maka muncullah ide bikin
gambarnya, seperti di bawah ini, tentu saja berdasarkan pada PP tentang tanda
umum gerakan pramuka. Semoga bermanfaat.
( Tanda lokasi/
wilayah, satuan dan badge daerah sekedar contoh, diambil dalam satu wilayah ).

SERAGAM
HARIAN PRAMUKA PENGGALANG
Pakaian Seragam Harian, adalah
pakaian yang dikenakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka pada waktu melakukan
kegiatan kepramukaan harian. Pakaian seragam harian juga digunakan pada waktu mengikuti
upacara.
Pakaian Seragam Harian Pramuka
Penggalang.

a) berbentuk baret berwarna
coklat tua.
b) dikenakan dengan tepi
mendatar, bagian atasnya ditarik miring ke kanan
c) tanda topi terletak di
sebelah kiri.
2) Baju pramuka/kemeja:
a) dibuat dari bahan berwarna
coklat muda
b) berbentuk kemeja lengan
pendek
c) kerah baju model kerah dasi
d) memakai lidah bahu
e) diberi buah baju (kancing)
f) memakai dua saku di dada kiri
dan kanan
g) tengah saku diberi lipatan
h) memakai tutup saku
i) dikenakan di dalam celana
3) Celana pramuka:
a) dibuat dari bahan berwarna
coklat tua
b) berbentuk celana pendek
sebatas lutut
c) memakai dua saku samping kiri
dan kanan serta dua saku dibagian belakang dengan memakai tutup dan buah baju
(kancing)
d) diberi kantong timbul di
samping kiri dan kanan
e) memakai ikat pinggang,
berwarna hitam
f) pada bagian ban celana dibuat
tempat ikat pinggang
g) pada bagian depan celana
memakai retsleting
4) Setangan leher:
a) dibuat dari bahan berwarna
merah dan putih
b) berbentuk segitiga sama kaki
c) (1) sisi panjang 100 – 120 cm
dengan sudut 90º
(2) panjang sisi setangan-leher
dapat disesuaikan dengan tinggi badan pemakai
d) dikenakan dengan cincin
(ring) setangan leher
e) dikenakan di bawah kerah baju
f) setangan leher dilipat
sedemikian rupa sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaian
tampak rapih
g) cara melipat setangan leher
sama dengan setangan leher Pramuka Siaga
5) Kaos kaki:

b) berwarna hitam

a) model tertutup
b) warna hitam
c) bertumit rendah.
Contoh Pola Pakaian Seragam
Harian Pramuka Penggalang putra.
GAMBAR
TKK TAMBAHAN



SERAGAM
PRAMUKA HARIAN PEMBINA, ANDALAN,MABI PUTRA

Pakaian Seragam Harian, adalah
pakaian yang dikenakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka pada waktu melakukan
kegiatan kepramukaan harian. Pakaian seragam harian juga digunakan pada waktu
mengikuti upacara.
Pakaian Seragam Harian Pembina
Pramuka, Andalan dan anggota Majelis Pembimbing.

a) dibuat dari bahan berwarna
hitam polos (tanpa hiasan),
b) berbentuk peci nasional
c) pada sudut kiri depan peci
dikenakan tanda topi warna kuning emas.
2) Baju pembina pramuka, andalan
dan anggota majelis pembimbing/kemeja: Sama seperti pakaian seragam harian
Pramuka Penegak/Pandega.
3) Celana pembina pramuka,
andalan dan anggota majelis pembimbing:
a) dibuat dari bahan warna
coklat tua
b) bentuk celana panjang
c) memakai dua saku samping kiri
dan kanan serta dua saku dibagian belakang dengan memakai tutup dan buah baju
(kancing)
d) memakai ikat pinggang,
berwarna hitam
e) pada bagian ban celana dibuat
tempat ikat pinggang
f) pada bagian depan celana
memakai retsleting
4) Setangan leher;
a) dibuat dari bahan berwarna
merah dan putih
b) berbentuk segitiga sama kaki
c) (1) sisi panjang 120 – 130 cm
dengan sudut 90º
(2) panjang sisi setangan leher
disesuaikan dengan tinggi badan pemakai.
d) dikenakan dengan cincin
(ring) setangan leher
e) dikenakan di bawah kerah baju
f) setangan leher dilipat
sedemikian rupa sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaian
tampak rapih
g) cara melipat setangan leher
sama dengan setangan leher Pramuka Siaga
5) Kaos kaki;
a) kaos kaki pendek
b) warna hitam
6) Sepatu:
a) model tertutup
b) dibuat dari kulit, warna
hitam
c) bertumit rendah
Contoh Pola Pakaian Seragam
Harian Pembina Pramuka, Andalan dan anggota Majelis Pembimbing putra.

SETANGAN
LEHER UKURAN DAN CARA MELIPAT


TANDA
UMUM DALAM SERAGAM PRAMUKA

Tanda Umum yang dipergunakan dalam Pakaian Seragam Pramuka,
antara lain :
1. Badge Daerah ( Kwartir Daerah )
2. Tanda Pelantikan ( Putra dan Putri )
3. Tanda Keanggotaan Pandu Dunia/ WOSM ( Putra dan
Putri )
4. Tanda Wilayah ( Lokasi Kota/ Kabupaten )
5.
Tanda Satuan Gugus Depan.
TANDA
PENGHARGAAN BAGI ANGGOTA DEWASA



TANDA
JABATAN PEMBINA DAN PEMBANTU PEMBINA

TANDA
JABATAN PEMIMPIN BAGI PESERTA DIDIK
![]() |
TANDA PEMIMPIN BARUNG (UTAMA) DAN
WAKILNYA :
a. Tanda Pemimpin Barung Utama,
Pemimpin Barung dan Wakilnya dibuat dari kain, berbentuk “Janur” (daun kelapa)
berwarna hijau, tiap janur berukuran panjang 5 cm lebar 0,7 cm dan jarak tiap
janur 0,5 cm.
b. Pemimpin Barung Utama memakai
tiga helai janur hijau.
c. Pemimpin Barung memakai dua
helai janur hijau.
d. Wakil Pemimpin Barung
memakai satu helai janur hijau.
TANDA PEMIMPIN REGU (UTAMA) DAN
WAKILNYA :
a. Tanda Pemimpin Regu Utama
(Pratama) Pemimpin Regu dan Wakilnya sama dengan di atas, dengan janur berwarna
Merah
b. Pemimpin Utama (Pratama) memakai tiga helai
janur merah
Pemimpin Regu memakai dua helai janur merah.
Wakil Pemimpin Regu memakai satu helai janur merah.
TANDA PEMIMPIN SANGGA (UTAMA) DAN
WAKILNYA :
a. Tanda Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin
Sangga dan Wakilnya sama dengan di atas, dengan janur berwarna kuning.
b. Pemimpin Sangga Utama memakai
tiga helai janur kuning.
Pemimpin Sangga memakai dua helai
janur kuning.
Wakil Pemimpin Sangga memakai
satu helai janur kuning.
TANDA PEMIMPIN SATUAN PANDEGA
(BILA DIPERLUKAN) :
a. Bahan, bentuk dan ukuran sama
di atas, dengan janur berwarna coklat tua.
b. Koordinator Pemimpin Satuan
memakai tiga helai janur coklat tua.
Pemimpin Satuan memakai dua helai janur coklat tua.
Wakil Pemimpin Satuan memakai satu helai janur
coklat tua.
TANDA
JABATAN PELATIH DAN DEWAN PELATIH
![]() |
![]() |
||
TANDA
JABATAN MAJELIS PEMBIMBING ( MABI )
![]() |
SERAGAM KEGIATAN ANGGOTA PRAMUKA
Pakaian Seragam Kegiatan.
a. Pada saat melakukan kegiatan
berkemah, olahraga, kerja bakti, dan lain-lainnya, dapat mengenakan pakaian
seragam kegiatan.
b. Pakaian seragam kegiatan
tidak merupakan keharusan, tetapi diatur dalam petunjuk ini dengan maksud untuk
menjamin keseragaman, keserasian, kepantasan, dan
kepraktisan.
c. Pakaian Seragam Kegiatan
meliputi:
1) Tutup kepala diberi lambang
Gerakan Pramuka
2) Baju dari bahan kaos lengan
pendek/panjang disertai lambang Pramuka.
3) Celana panjang.
4) Setangan leher berbentuk
segitiga.
5) Kaos kaki dan sepatu.
6) Warna tutup kepala, baju,
celana, setangan leher, kaos kaki dan sepatu bebas, namun seragam untuk setiap
kesatuan.
Pakaian Seragam Kegiatan Putra : Pakaian Seragam
Kegiatan Putri :
![]() |
|||
![]() |
|||
PAKAIAN SERAGAM TAMBAHAN PUTRI
Pakaian Seragam Tambahan.
a. Pakaian Seragam Tambahan pada dasarnya dapat dikenakan
oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka, seperti jas/blazer, jaket, rompi
dilengkapi dengan tanda-tanda Gerakan Pramuka dan pita leher harus terlihat.
b. Pakaian Seragam Tambahan untuk kegiatan kepramukaan di
luar negeri:
1) sama dengan pakaian seragam harian sebagaimana tersebut
di atas, hanya diberi badge sesuai ketentuan.
2) untuk peserta konferensi, seminar dan kegiatan yang
sifatnya tidak di lapangan,memakai jas/blazer warna coklat tua.
3) khusus untuk di daerah dingin atau musim dingin dapat
memakai jaket/rompi dan bagi
Siaga/Penggalang dapat memakai
celana panjang warna coklat tua.

![]() |
Pola Pakaian Seragam Tambahan Blazer Puteri :

Pola Pakaian Seragam Tambahan Rompi Puteri :


PAKAIAN SERAGAM TAMBAHAN PUTRA
Pakaian Seragam Tambahan.
a. Pakaian Seragam Tambahan pada dasarnya dapat dikenakan
oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka, seperti jas/blazer, jaket, rompi
dilengkapi dengan tanda-tanda Gerakan Pramuka dan pita leher harus terlihat.
b. Pakaian Seragam Tambahan untuk kegiatan kepramukaan di
luar negeri:
1) sama dengan pakaian seragam harian sebagaimana tersebut
di atas, hanya diberi badge sesuai ketentuan.
2) untuk peserta konferensi, seminar dan kegiatan yang
sifatnya tidak di lapangan,memakai jas/blazer warna coklat tua.


Pola Pakaian
Seragam Tambahan Rompi/ Putera :
![]() |
TANDA TUTUP KEPALA

Tanda
Tutup Kepala :
1) Tanda
Tutup Kepala untuk Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang puteri dipasang pada
bagian depan topi, tepat di tengah.
2) Tanda
Tutup Kepala untuk Pramuka Puteri lainnya serta orang dewasa wanita, dipasang
pada pici sebelah kiri depan 2 cm dari sisi depan pici tersebut.
3) Tanda
Tutup Kepala untuk Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang dan Pramuka Penegak
Putera, dipasang pada baret, tepat di atas bingkai baret, disebelah atas
pelipis kiri pemakainya.
4) Tanda
Tutup Kepala untuk Pramuka Pandega dan orang dewasa pria, dipasang pada pici
hitam di sebelah kiri depan, 2 cm dari sisi depan dan 1 cm dari sisi atas pici
yangbersangkutan.
![]() |
|||
![]() |
|||
ATRIBUT DI AMBALAN
Merupakan Atribut yang dipergunakan dilingkungan Golongan
Penegak, antara lain:
1. Badge Ambalan.
2. Tanda Jabatan Pradana, Peminpin Sangga, wakil Pemimpin
Sangga.
3. Tanda Jabatan Dewan Ambalan
4. Tanda Sangga.
5. Tanda Kecakapan Umum Penegak :
Bantara ( Laksana Blm Tercantum)
TANDA UMUM DALAM SERAGAM PRAMUKA

Tanda Umum yang
dipergunakan dalam Pakaian Seragam Pramuka, antara lain :
1. Badge Daerah ( Kwartir Daerah )
2. Tanda Pelantikan ( Putra dan Putri )
3. Tanda Keanggotaan Pandu Dunia/ WOSM ( Putra dan
Putri )
4. Tanda Wilayah ( Lokasi Kota/ Kabupaten )
5. Tanda Satuan Gugus Depan.
TANDA KECAKAPAN KHUSUS (TKK )
![]() ![]() ![]() ![]() |

TANDA HARIAN GERAKAN PRAMUKA



TANDA KECAKAPAN UMUM ( TKU )

Langganan:
Postingan (Atom)